Taktik dan strategi pemasaran pada iklan brosur adalah ide konsep membuat brosur agar tidak dibuang percuma sehingga biaya promosi bisa lebih ditekan semurah mungkin dan efektif. Pernahkan Anda memikirkan bahwa brosur dibuat hanya untuk dibuang. Memang pada dasarnya brosur adalah alat untuk menyampaikan komunikasi produk atau jasa, jika tujuannya sudah tercapai atau sudah terkomunikasikan ya sudah, dibuang juga tidak menjadi masalah. Konsep klise ini sudah ada sejak jaman dulu pertama kali brosur dibuat dan kemudian dibiarkan begitu saja tanpa adanya perkembangan taktik dan strategi secara mendasar agar tidak dibuang percuma.
Kali ini kita akan membahas apa dan bagaimana cara agar brosur mempunyai nilai lebih tidak hanya sekedar dibuat untuk dibuang. Cara-cara ini sudah beberapa kali ada dan muncul kemudian menghilang, lenyap ditelan jaman seiring perubahan dunia bisnis. Metode ini haruslah simple, tidak menambah beban biaya pembuatan brosur terlalu banyak, aplikatif dan haruslah tidak mematikan fungsi brosur itu sendiri.
Dulu kita pernah mempelajari tips dan cara membuat desain brosur dengan coreldraw ataupun cara membuat brosur dengan adobe illustrator yang merupakan pembahasan karya desain, namun pada website ilmu grafis kali ini kita akan membahas ilmu komunikasi dan human behaviour sebelum desain brosur ada.
SOLUSINYA ADALAH SISTEM BUNDLE
Produk Bundle atau bundling adalah strategi pemasaran yang melibatkan penawaran beberapa produk / fasilitas untuk dijual sebagai satu gabungan produk. Dalam hal ini brosur akan digabung dengan sesuatu hal yang harus menarik, bermanfaat dan dicari oleh orang yang akan membacanya. Beberapa hari yang lalu kita melakukan survey kecil-kecilan melalui facebook dan hasilnya memang banyak mengarah pada metode ini. Namun, cukup disayangkan perhitungan ”biaya” masih belum dipikirkan. Ingat, syarat untuk metode ini adalah mudah, murah, aplikatif dan mendukung brosur itu sendiri.
Beberapa minggu ini Kami disibukkan untuk mencari solusi tepat guna untuk permasahan brosur ini. Kami ingin menawarkan kepada klien kami sesuatu yang beda dari yang lain. Akhirnya ketemu. Dan sangat diluar dugaan. Kami bersyukur telah mempelajari Design Thinking yang mempunyai andil besar untuk solusi kali ini.
Hasil temuan kami dalam membundle brosur :
- Voucher atau kupon. Sudah banyak diterapkan pada brosur restoran yang tergabung dalam deal lokal seperti deal keren. Idenya adalah orang mau membaca dan mengambil brosur untuk mendapatkan voucher diskon sampai 70%. Kekurangannya adalah harus ada dulu sistem voucher barulah dibuatkan brosurnya, jika tidak maka akan menambah beban biaya + pelayanan yang artinya menambah permasalahan baru.
- Bundle brosur dengan stiker (misal stop merokok) lebih pada tujuan branding untuk investasi jangka panjang yang menunjang branding. Memang biaya pembuatan lebih mahal namun sebanding dengan hasilnya. Sistem bundle tipe ini cocok diterapkan untuk produk dan jasa yang masih baru dengan dengan budget promosi diatas 5 juta.
- Nomor telepon penting se-wilayah (sesuai geografis brosur disebarkan). Intinya orang yang mau ambil brosur dengan iming-iming daftar nomor penting tersebut dan tentu saja iklan brosurnya kita buat seminimal dan se efektif mungkin. Terdiri dari beberapa lipatan yang didesain khusus bisa masuk dalam dompet atau saku. Kami ujicobakan dan ternyata mendapat respon yang bagus.
Tentu saja metode lainnya masih banyak, untuk itulah kami meminta Anda untuk membagi ide Anda mengenai hal ini melalui isian komentar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar